Cari Blog Ini

Jumat, 23 Juli 2010

Sumber Kencono akan dikelola Primajasa

SK akan menggunakan stripping AWAN di LANGIT karena Mas AWAN adalah pencinta mati SUMBER KENCONO.

SK akan menggunakan Hino R260 dengan karoseri Rahayu Santosa, Mayasari utama, Laksana dan Piala Mas.

SK akan memiliki pool di JONGGOL dan DAYEUHKOLOT

SK Jonggol akan mengoperasikan trayek :
- Jonggol - Lb. Bulus - Ciputat
- Jonggol - Bogor
- Jonggol - Depok via Cibinong
- Jonggol - Sukabumi
- Jonggol - Leuwi Panjang
- Jonggol - Cicaheum
- Jonggol - Jatinangor
- Jonggol - Cicalengka - Tasik / Garut / Ciamis
- Jonggol - Cimone / Cikokol via tol BSD
- Jonggol - Bekasi Kota via Cikarang
- Jonggol - Merak via Slipi
- Jonggol - P. Gadung
- Jonggol - Kp Rambutan - Cililitan - UKI
- Jonggol - Blok M
- Jonggol - Tg Priok
- Jonggol - Cengkareng Airport (in conjunction with DAMRI Hino R 260 New Travego Adi Putro)
- Jonggol - Cianjur via Cariu
- Jonggol - Cirebon
- Jonggol - Cimahi, jonggol - Kota Baru Parahyangan

Untuk bis malamnya...
- Jonggol - Malang - Lumajang (2 bis, via Bandung - Ciamis - Solo - Mojokerto dan via Semarang - Surabaya)
- Jonggol - Jepara
- Jonggol - Pati - Lasem
- Jonggol - Jogja - Solo - Wonogiri via Bandung - Ciamis
- Jonggol - Purwokerto (2 bus Via Bandung & Cirebon)
- Jonggol - Denpasar (2 bus via utara & selatan (cipularang-bandung))
- Jonggol - Madura
- Jonggol - Blitar via Bandung - Solo
- Jonggol - Ponorogo via Bandung - Solo
- Jonggol - Pacitan via Bandung - Jogja - Wonosari
- Jonggol - Bojonegoro via Penggaron - Purwodadi
- Jonggol - Jember - Banyuwangi via Bandung - Solo - Mojokerto - Probolinggo

Sedangkan SK Bandung akan menjadi bus AC ekonomi jurusan Majalaya, Pangalengan, Cicalengka, Ciwidey yang masing-masing berangkat dari terminal Leuwi Panjang, Cicaheum, dan Jatinangor. Tarif + 2.000 - 8.000 tergantung jurusan (Anda boleh turun jarak dekat seperti naik angkot, yang jelas tarif maksimum untuk sewa batu [start-finish passenger]).

SK akan menjadi bis malam perdana MAYASARI GROUP...

SK di Jabar akan berplat nomer F (Jonggol) dan D (Bandung - Dayeuhkolot)

Semua crew MGI, Doa Ibu dan Primajasa sudah diberi sosialisasi menyeluruh terperinci tentang bergabungnya SK ke Mayasari Group

SK akan menggunakan jalur 19 yang disiapkan oleh terminal LEUWI PANJANG khusus untuk bus jurusan JONGGOL.

Dukung dan doakan

God bless SK...


Sejarah Bis PAHALA KENCANA

Nama Pahala dikenal di Jawa Timur sejak tahun 1970 an. Awal muasalnya PO ini namanya cuma Pahala saja tanpa Kencana. Jalur yang dilayanipun sangat beda dengan jalur sekarang. Dahulu Pahala di Jatim hanya melayani bis bumel / ekonomi jurusan Surabaya - Madiun - Solo dengan armada bermerk Ford serie D. Warna bis Pahala waktu itu juga putih dengan garis biru sederhana. Ada juga yang berwarna merah polos untuk armada jenis Ford Metsec built up non AC seat 2-2. (Type Metsec ini adalah type bis terbaik saat itu, umumnya dipakai untuk bis wisata). Kalau tidak salah kala itu semua bis Pahala masih ber nopol AD.
Menjelang hingga di awal tahun-tahun 80 an Pahala sempat menghilang. Tiba-tiba seiring dengan perkembangan zaman Pahala muncul lagi (masih bermain di kelas bumel) dengan menambahkan nama Kencana dibelakangnya menjadi Pahala Kencana.

Armadanyapun berganti menjadi Mercedes Benz LP 911 (type MB dengan overhang depan pendek yang sangat populer waktu itu). Anehnya ketika muncul menjadi Pahala Kencana livery Pahala Kencana berubah menjadi sama persis dengan Sumber Kencono dan garasi / poolnya-pun jadi satu
dengan Sumber Kencono. Dugaan saya Pahala Kencana yang ini adalah Pahala Kencana yang diakuisi oleh Sumber Kencono, apalagi beberapa tahun kemudian armada MB 911 Pahala Kencana resmi berganti tulisan menjadi Sumber Kencono.

Sejarah Pahala Kencana di dunia bumel di jalur Surabaya - Madiun - Solo berakhir sejak itu hingga akhirnya secara mengejutkan muncul lagi menyandang nama Pahala Kencana di jalur bis malam Jakarta - Surabaya - Malang di tahun-tahun menjelang 90 an. Bis Malam Pahala Kencana ini muncul di jalur Jakarta -Surabaya - Malang ketika bis Executive Class mulai dikenalkan.

Sebelumnya kelas tertinggi di bis malam hanyalah kelas VIP. Seingat saya Pahala Kencana mengandalkan MB OH 1113 Prima dengan model banteng buatan Morodadi pada saat awal masuk di jalur ini. Kemudian setelah itu PK memperbarui armadanya dengan chassis type yang sama dengan model mirip RS Jetliner tapi bukan produk RS melainkan produk Laksana dan Morodadi.Patriot.

Setelah itu, ketika MB meluncurkan 1518 dan 1521, PK memperbarui lagi armadanya dengan body Laksana, Trijaya Union serta Morodadi dengan ciri khas kaca samping depan bergaris body miring mirip euroliner.
Sejak awal kemunculannya di bis malam di jalur ini PK menempatkan diri sebagai bis malam yang berkelas tinggi. Apalagi ketika kelas SE marak, PK mempunyai kelas tersendiri karena memberikan service makan penumpang di RM Hotel terbaik di Tuban (Hotel Mustika) untuk penumpang kelas SE nya.

Meskipun dibanding pesaingnya (Lorena, Continental dan Kramat Djati) PK terhitung baru, tapi keberadaan PK tidak bisa diremehkan.

Memasuki tahun 95 - 96 PK sempat mengalami stagnasi. Armada PK terlambat dalam peremajaan. Armadanya yang didominasi bikinan Laksana dan Trijaya Union tampak uzur ditengah gemerlap Lorena berbaju Setra dan Kramat Djati Euroliner.
Untung saja PK termasuk PO yang berani melakukan gebrakan. Di tahun 97 - 98 tiba-tiba PK berani meluncurkan Hino RG dengan baju RS Euroliner untuk kelas SE dan mengenalkan livery ombak barunya yang menawan. Ditambah lagi dengan RG berbaju Royal Coach AP yang pertama kali dipakai di bis malam.

Krisis ekonomi di tahun-tahun berikutnya melanda Indonesia, Namun demikian PK tetap berani meremajakan armadanya terus menerus. Hino RG kian jadi andalannya untuk menggantikan MB 1518 dan 1521 dan body Adi Putro pun makin identik dengan PK.

Sayangnya, daya beli masyarakat makin menurun hingga akhirnya SE Class PK lenyap dari peredaran tak lama setelah PK merilis Neoplannya di sekitar tahun 2000 an.

Kecocokan PK dengan Hino dan Adi Putro makin menjadi-jadi dengan makin banyaknya armada PK RG Old Travego hingga Setra Selempang dari tahun 2002 - 2004.
Bukan itu saja PK pun berani juga membuat gebrakan dengan mengoperasikan Volvo B7R dengan baju AP Setra Selempang dan RS Celcius untuk jalur Jakarta - Surabaya -Malang ini. Namun akhirnya hitung-hitungan ekonomis pula yang memaksa PK memensiunkan dini Volvo dan Neoplan dari jalur bis malam dan memindahkannya ke jalur wisata.

Bukanlah PK kalau tidak selalu bikin kejutan lagi. Di tengah-tengah prediksi bahwa PK sudah mantap dengan kesetiannya terhadap Hino dan AP, tiba-tiba di tahun 2007 PK kembali menoleh ke Laksana untuk membangun body Panorama dan Proteus dengan livery baru lagi untuk armada RK8 235 barunya.

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi PK pun menoleh kembali ke MB 1525 dengan baju yang sama, baju Proteus Laksana. Gebrakan tidak berhenti disitu, PK pun makin tidak bisa diprediksi karena tiba-tiba jatuh cinta kepada Tentrem dengan model Galaxy dan Jupiter untuk armada berbasis Hino R260-nya, sementara armada lama direnovasi di Centralindo.

Begitulah PK, dari waktu ke waktu selalu dinamis dan penuh dengan spekulasi. Kita lihat saja, apa lagi gebrakannya dalam waktu dekat setelah memastikan diri mengantongi trayek baru Jakarta - Mataram hasil akusisi dari Karya Jaya, serta trayek baru lainnya Jakarta - Pekanbaru.
sumber : http://pahalakencanabandung.multiply.com/journal/item/32

Kamis, 22 Juli 2010

Pangandaran Bus

Jika anda mau rame-rame pake jasa Bus bisa bertolak dari Terminal Bekasi, Kp. Rambutan, dan Terminal Poris Plawad Tangerang. Jadwal terbanyak bus yang berangkat ke Pangandaran adalah dari Terminal Bekasi, saban pagi dan sore ada lebih 5 Pemberangkatan ke Pangandaran, Cuma kalo milih yang agak nyaman dari Terminal Kp. Rambutan pake Bus Budiman Executive mobilnya enak banget dari Bus Mercedes taon anyar yang jurusan ke Tasik, sama kondektur sampeyan bilang mau turun di Pom Bensin Gentong (Bus itu pasti berenti untuk kontrol di SPBU Gentong) dari situ nyambung pake Bus AC yang dari Bandung ke Pangandaran. Kalo masih bingung tanya aja banyak personel PO. Budiman di situ dijamin perjalanan agan pasti maknyus…tapi ati-ati di Kp. Rambutan tuh agak serem memang terminal nya. Untuk ongkosnya dari Rambutan ke SPBU Gentong goban, nyambung dari Gentong ke Pangandaran ceban.

Kamis, 17 Juni 2010

Only Java

History has left its footprints across Central Java, an area rich in culture and tradition descending from a powerful Hindu and Buddhist past, and more recent Islamic influences. Under the Saliendra and Old Mataram kings. In the 8th and 10th centuries the Hindu-Javanese culture flourished, and it was during this period that Java's most remarkable religious monuments were built: Borobudur, the most magnificent monument to Mahayana Buddhism in the 'world; the enormous Hindu temple complex of Prambanan, and the ancient site of the oldest Hindu temples in Java on the Dieng Plateau. All of these are testimony to the ancient power and influence of the region, and should be included in your travel plans.

The first Islamic kingdom in Java was established in 1511 in Demak, about 40 km from the Provincial capital of Semarang. One of the province's greatest Islamic structures is the Grand Mosque of Demak. Symbolic of the way the new faith was introduced, the mosque displays a curious combination of Islamic and Hindu architectural influences and is still revered and worshipped by Javanese pilgrims.

The rich and fertile plains of the region support an enormous population of over 30 million people. Surakarta, better known as Solo, is the cradle of Javanese culture in the province. TV courts of Solo embody the noble value that the Javanese attach to grace and refinement, with majestic ceremonies and royal festivals still held with great pomp and circumstance. Although no longer the seat of power it once was, descendants of the royal houses of Solo are regarded as leaders of, Javanese culture and traditions, upholding standards of sophistication and conduct.

An extensive network of good roads and railway links major cities and villages. With airports in both Semarang and Yogyakarta it is one of the most accessible provinces in the country. Two major seaports, Tanjung Emas on the Java Sea, and Cilacap, a natural ocean port in the Indian Ocean provide national and international outlets for the province's agricultural and industrial products.

Air Transportation

Air transport is the easiest and most comfortable means of travel in Indonesia. Garuda Indonesia, the national flag carrier, operates both international and domestic routes. Domestically it serves 33 cities, including all the provincial capitals. The only all-jet airline on domestic routes, it, has several daily flights from Jakarta to Bali, Medan, Ujung Pandang, Manado and Yogyakarta. It also operates shuttle flights to Surabaya and Semarang several times a day. Garuda has introduced the ‘Visit Indonesia Air Pass’, which offers special fares on its domestic flights. The passes are sold in conjunction with travel on Garuda from Europe, USA, Australia and Japan, and have to be purchased from Garuda Offices in those countries. Its international network serves London, Amsterdam, Brussels, Frankfurt, Paris, Zurich, Rome, Vienna, Cairo, Abudhabi, Jeddah and Riyadh. In Asia and Australia destinations include: Ho Chi Min City, Bangkok, Hong Kong, Taipei, Manila, Tokyo, Kuala Lumpur, Nagoya, Seoul, Singapore, Brunei, New Zealand, Sydney, Melbourne, Perth, Darwin, Portland and Auckland.

Garuda serves Honolulu and Los Angeles in the U.S. Merpati Nusantara Airlines is the second national carrier and flies to about 110 destination in Indonesia, with some flights to Australia (Darwin), Brunei Darussalam, Davao (Philippines), and east Malaysia (Kuching). Bouraq and Mandala airlines also have regularly scheduled services. There are some other privately owned airlines which mainly operate charter flights. Indonesia’s three main gateways are Soekkarno-Hatta International Airport in Jakarta, Polonia Airport in Medan and Ngurah Rai Airport in Bali.

Nusa Lembongan Resort

The Location
Nusa Lembongan, the small island between Bali and Nusa Penida in the Badung Strait, is a perfect hideaway for a holiday, uncrowded with visitors, offers unruffled beaches and serene blue waters. Overlooking Sanghiang Bay with its clear sapphire-blue waters, the Nusa Lembongan Resort offers a panoramic view of eastern Bali and the majestic silhouette of Mount Agung.
The Transfer
Nusa Lembongan Resort provides our guests with private transfers on the luxurious 87 foot sailing catamaran SailSensations. Enjoy a 60-90 minute motorized sail across the Badung Strait departing Benoa Harbour at 9am & Lembongan Island at 4pm. During the trip light snacks and drinks are provided.Alternatively a speed boat option is available upon request.
Indo.com will also provide transfer to the Nusa Lembongan Resort with additional charge starting from USD 30 to USD 130 (return) and from USD 20 to USD 70 (one way).

Sabtu, 12 Juni 2010

2 Scania Nu3tara dan 2 GMS

Taruna OH1525

Pengangkutan maut? cari mautlah tuuuu

Cari maut

aw

siapa cepat dia dapat

Gps

Harum Prima

Si Ijo yang Ngaciiirrr..

Test of bus

volvo cabin

volvo

volvo 9700

CREBS TOURS adalah sebuah perusahaan yang memang belum ada,tapi adalah sebuah Cita-cita yang sampai saat ini belum tercapai.
Cita-cita yang memang muistahil didapatkan karena butuh dana yang tidak sedikit.
Tapi kecintaan saya kepada armada yang satu ini tidak akan pernah hilang.